Selasa, 24 Mei 2011

Jarum Jahit

                Bicara tentang menjahit, tentu tidak bisa lepas dari yang namanya jarum jahit, khususnya jarum jahit mesin kecil. Terlihat sepele memang atau mungkin anda malah berpikir jarum jahit saja pakai di bahas segala, tinggal beli aja beres kan. Benar, anda tidak sepenuhnya salah, tapi sebenarnya ada hal-hal menarik yang bisa kita bahas seputar jarum jahit loh.
Memilih jarum jahit untuk proyek jahitan anda, merupakan hal yang sangat penting. Pemilihan jarum jahit yang salah bisa berakibat hasil jahitan yang jelek, merusak bahan hingga proyek jahitan anda akan gagal.
                Berikut ini adalah hal-hal yang harus anda perhatikan seputar jarum jahit :
1. Periksa dan cocokkan dengan jenis mesin jahit anda.
Ingatlah untuk selalu memeriksa tipe mesin jahit anda. Mesin jahit dinamo kecil dan besar berbeda tipe jarum jahit yang digunakan, begitu juga dengan mesin obras dan neci, jarum jahitnya akan berbeda dengan jarum jahit mesin biasa. Seingatku untuk mesin jahit obras kodenya DC, mesin bordir kodenya DB, jangan sampai salah membeli.
2. Belilah jarum jahit yang bagus (paling bagus)
Pertama aku ingin mengingatkan, meskipun harga jarum jahit itu tidak seberapa mahalnya, tetapi ada juga produk palsunya lho, jadi pastikan anda membeli jarum jahit di tempat yang dipercaya atau tempat langganan anda. Biasanya jarum jahit (isi 10) dikemas dalam bungkus kertas warna hijau, nah sebelum anda bayar, coba cek dulu isinya, ada beberapa kasus yang jarumnya itu bengkok. Selain mudah bengkok/patah jarum palsu biasanya cepat tumpul dan lubang benangnya lebih kecil dari yang biasa sehingga sangat susah untuk memasukkan benang kedalam jarum.
Ada dua merk jarum jahit yang sering aku pakai yaitu merk butterfly dan 555. Untuk harga, merk 555 lebih mahal daripada butterfly. Harga 555 = Rp.7000-7500 sedangkan harga butterfly Rp.2500-3000. Selisih harga yang jauh itu tentu menunjukkan kualitas/perbedaan dari kedua merk jarum jahit itu, aku biasa menggunakan jarum jahit 555 untuk menjahit bahan yang “mahal” seperi kain sutra, dll. Untuk bahan katun dll, jarum jahit merk butterfly sudah cukup bagus kok, jadi tidak perlu membeli jarum yang lebih mahal.
3. Pastikan jenis jarum jahit yang digunakan sesuai dengan ketebalan bahan.
Jarum jahit juga memiliki ukuran, berikut ini adalah beberapa ukuran yang sering aku pakai :
9 & 11 : untuk bahan yang tipis,seperti sifone dan satin
13 & 14: untuk bahan katun dengan ketebalan medium
17 & 18: untuk bahan tebal seperti bahan denim
4. Jika anda telah membeli jarum jahit yang pas dengan tipe mesin jahit anda dan jarum jahit yang bagus kualitasnya, jangan lupa untuk memilih benang yang bagus dan cocok juga. Untuk mengetahui kualitas maupun merk-merk benang yang sering aku gunakan, klik disini.
Semoga artikel ini berguna bagi anda dan kalau ada kesalahan atau informasi yang kurang tepat, mohon koreksinya ya…..Selamat menjahit.

Memilih mesin jahit untuk jahitan rumah/home sewing

                Banyak sekali jenis mesin jahit yang ada dipasaran, dari yang hanya berharga ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah. Untuk anda yang hanya ingin menggunakan mesin jahit untuk hobby atau penjahit rumahan seperti aku, rasanya tidak perlu membeli mesin jahit high speed kelas industri, cukup mesin jahit bermesin kecil atau mesin jahit manual.
Kecuali utuk mesin obras atau mesin neci, aku sarankan untuk membeli mesin besar karena hasilnya lebih bagus dan kuat dibandingkan mesin obras dinamo kecil. Tidak harus membeli mesin yang baru kok, beli saja mesin second, tapi kita harus teliti dan hati-hati membeli mesin second ini.
Bila kita sudah memutuskan untuk membeli mesin jahit low speed (mesin jahit dinamo kecil),biasanya akan muncul lagi pertanyaan, akan memilih mesin jahit multifungsi (portable) atau mesin jahit lurus (mesin kayuh/manual)….kalau menurut aku sih, kalo bisa kita beli dua-duanya :)….dengan mesin jahit portable (multifungsi), kita bisa memilih banyak model jahitan/variasi (tergantung jenis mesin), jadi tidak hanya jahitan lurus saja, selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk membuat lubang kancing, jahitan semi obras dan semi neci. Nah biasanya aku mengkombinasikan kedua mesin tsb, untuk menjahit lurus aku gunakan mesin jahit lurus, sedangkan untuk menjahit variasi atau membuat lubang kancing aku gunakan mesin jahit portable ini. Salah satu kelebihan mesin jahit portable adalah mesin jahit ini bisa kita bawa-bawa (portable), tapi kelemahannya adalah kalau mati listrik, mesin ini tidak bisa kita gunakan, sedangkan mesin jahit kayuh masih bisa kita genjot kan.
                Kalau aku diharuskan untuk membeli salah satunya dulu, mungkin aku akan membeli mesin jahit portable terlebih dahulu, karena mesin jahit ini memiliki fungsi yang lengkap dan lebih mudah dioperasikan daripada mesin jahit manual (kayuh). Percaya atau tidak, banyak mereka yang bisa/biasa menjahit mengunakan mesin dinamo, begitu disuruh genjot, nggak maju-maju tuh….alias tidak bisa.
Tapi dalam memilih mesin jahit portable, kita harus teliti dan hati-hati karena saat ini dipasaran banyak sekali daleman mesin (tuas,poros,dll) yang menggunakan material yang terbuat dari plastik, sehingga berat mesin sangat enteng tetapi daya tahan dan kekuatan sangat berkurang. Aku punya pengalaman sewaktu membeli mesin jahit portable di sebuah toko mesin di jalan P.Jayakarta Jakarta Pusat, dengan harga yang sama ada dua buah jenis mesin yang ditawarkan, yang satu tampilannya sangat modern (merk Sinxxx) dan satu lagi agak kuno karena bentuknya agak kotak (merek Yamaxxxx).Untuk merk yang pertama hampir 90 % body luarnya adalah plastik, sedangkan merk kedua hanya bagian atasnya saja yang terbuat dari plastik, sedangkan bagian bawahnya masih terbuat dari besi, sehingga dari berat saja kedua mesin tsb jelas berbeda.
Kemudian aku minta agar kedua mesin itu dibuka dalamnya, dan benar saja untuk merek pertama lebih banyak onderdil plastiknya sedangkan yang kedua masih menggunakan besi.Terakhir aku minta test jahit, mesin pertama suaranya agak berisik sedangkan yang kedua lebih halus.Jadilah aku memilih mesin jahit merk kedua, meskipun penampilannya lebih kaku dan kuno tapi aku yakin kekuatannya jauh lebih bandel daripada mesin jahit plastik tadi (padahal mesin itu dari merk terkenal). Adikku di Bandung, dapet mesin jahit second merk Chiyoda, semua bodynya masih terbuat dari besi terlihat sangat kokoh dan berat, bandingkan dengan mesin-mesin sekarang, yang dari tampang luarnya saja terlihat “ringkih”.
                Meskipun demikian, mesin jahit dinamo multifungsi sebaiknya tidak sering-sering kita gunakan dengan fungsi yang berbeda-beda (maksudnya sebentar-bentar untuk lubang kancing terus untuk neci, untuk obras terus balik lagi ke jahit lurus dll) karena bisa cepat rusak, lebih baik untuk fungsi menjahit lurus biasakan menggunakan satu mesin jahit lurus atau mesin yang khusus untuk menjahit lurus dan untuk menjahit obras/neci gunakan mesin dengan tujuan khusus tersebut.
Terakhir, jangan heran kalau kita ke toko mesin jahit yang cukup besar, akan kita dapati merk-merk mesin jahit yang sebelumnya belum pernah kita dengar atau bayangkan seperti Yamato, Pegasus, Bernina, Mitsubhisi, Toyota, Brothers, Chiyoda dll….. biasanya merk-merk itu digunakan untuk mesin jahit industri bukan rumahan.

Sumber: http://rumahjahithaifa.com/tag/mesin-singer/



eNews & Updates

Sebagai awal dari perkenalan kita, enter email epepada!

 
Copyright © 2011 Jaelani Sesait © HANYA JAHITAN BIASA | Powered by Blogger | Bloggerized by Lasantha | Premium Blogger Themes